persisjabar.orid – Rasullah SAW mengajarkan kepada kita, shaum itu harus berkualitas dan mempunyai nilai mafaat, baik itu bagi kita maupun untuk orang lain. Mengisi shaum dengan syariat-syariat yang sesuai dengan sunnah Rasulullah. Diantara sunnah sunnah Rasulullah adalah diantaranya :
A. Memperbanyak do’a ketika berbuka
Berbuka shaum adalah sunnah Rasulullah Saw , bahkan salah satu bentuk kebaikan adalah ketika kita mempercepat berbuka Shaum, sebagiamana dalam sebuah hadits :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِبِلَالٍ أَنْتَ يَا بِلَالُ تُؤَذِّنُ إِذَا كَانَ الصُّبْحُ سَاطِعًا فِي السَّمَاءِ فَلَيْسَ ذَلِكَ بِالصُّبْحِ إِنَّمَا الصُّبْحُ هَكَذَا مُعْتَرِضًا ثُمَّ دَعَا بِسَحُورِهِ فَتَسَحَّرَ وَكَانَ يَقُولُ لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ
Dari Abu Dzar bahwa Nabi Sw bersabda pada Bilal: “Wahai Bilal, kalau subuh telah beranjak ke langit maka itu bukanlah subuh, subuh itu nampak seperti ini, ” lalu beliau menyuruh untuk sahur dan beliau pun sahur seraya bersabda: “Umatku akan selalu dalam kebaikan selama mengakhirkan sahur dan mempercepat berbuka.” (AHMAD – 20530)
Berbuka shaum adalah sesuatu yang sangat diananti nanti dan saat yang paling berbahagia bagi yang orang yang shaum, sebagiamana dalam sebuah hadits :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ إِنَّ الصَّوْمَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ إِنَّ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَيْنِ إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ اللَّهَ فَرِحَ
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id ra, keduanya berkata; Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla telah berfirman; ‘Shaum itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.’ Bagi seorang yang shaum , maka baginya ada dua kebahagiaan, yaitu; kebahagiaan saat ia berbuka dan ketika ia berjumpa dengan ( Allah. (Muslim 1946)
Sering kali kita focus ke makanan yang kita makan ketika berbuka, padahal pada waktu itu adalah salah satu waktu diijabahnya doa kita sebagaimana di dalam sebuah hadits :
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, “ Rasulullah SAW bersabda : “ Bagi orang yang shaum ada do’a yang tidak akan ditolak ketika berbuka.” ((Hr. Ibnu Majjag – 1743)
Doa apa saja yang diucapkan ketika berbuka, bisa jadi doa berbuka shaum, atau bisa juga doa-doa selain itu. Wallahu a’lam
B. Pahala menyediakan Makanan Berbuka
Salah satu bentuk kebaikan adalah kita bersodakoh dengan harta kita kepada orang-orang yang membutuhkan., terlebih di bulan Ramadhan ini. Bisa jadi ada saudara-saudara kita yang kekurangan , maka memberi makanan untuk berbuka kepada yang shaum adalah salah satu bentuk kebaikan kita. Bahkan pahalanya sama dengan orang yang shaum. Sebagaimana dalam sebuah hadits :
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa memberi makan untuk berbuka orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala mereka tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. “(Hr. Ibnu Majjah – 1736)
C. Hidupkan malam Ramadhan dengan sholat
Menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan dengan ibadah khusus seperti shalat Tarwih yang bebeda pelaksanaannya dengan shalat malam biasa. Sebagimana dalam sebuah hadits :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa menegakkan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.( Hr. Bukhari – 36)
D. Memperbanyak sedekah dan tadarus Al-Qur’an
Kebiasaan Rasulullha adalah senantiasa berinfak, bersodakoh dan bertadarus setiap hari, akan tetapi kwantitas dan kulitasnya ditingkatkan pada bulan Ramadhan , sebagiamana di dalam sebuah hadits
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Dari Ibnu ‘Abbas raberkata, bahwa Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan dan terutama pada bulan Ramadlan ketika malaikat Jibril mendatanginya dan Jibril alaihissalam mendatanginya setiap malam dari bulan Ramadlan, dia mengajarkan al-Qur’an kepada beliau SAW Rasulullah SAW ketika didatangi Jibril ‘a kedermawanannya melebihi angin yang berhembus”. (HR Bukhari 2981)
1 Comment
Alhamdulillah….sangat bermanfaat