“Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath).
Meskipun haditsnya lemah, tapi substansinya tidak bertentangan. Pernyataan Suumu tasihhu dikeluarkan satu setengah abad yang lalu, dan itu ternyata kini sudah dibuktikan oleh sains dan ilmu pengetahuan. Adalah Dr. Yoshinori Ohsumi sang penemu teori autophagy. Makhluk apakah itu?
Autophagy adalah proses alami dimana tubuh membersihkan dan mendaur ulang sel-sel rusak setelah tidak menerima makanan selama beberapa waktu. Proses ini mulai aktif setelah 12-16 jam puasa, dimana tubuh beralih membakar lemak sebagai energi dan mengaktifkan mode perbaikan, Dr. Yoshinori Ohsumi pemenang Nobel kedokteran 2016 menjelaskan bahwa autophagy membantu meenghilangkan protein yang tidak berfungsi, meningkatkan hormone pertumbuhan dan mendukung regenerasi sel.
Selain memperbaharui system kekebalan tubuh, autophagy juga berperan dalam mengurangi peradangan serta menghilangkan racun dan sel pra-kanker. Dengan proses ini, tubuh dapat membersihkan logam berat dan mengoptimalkan fungsi sel , menjadikannya mekanisme penting dalam menjaga Kesehatan dan mencegah penyakit seperti kanker dan Alzheimer.
Subhanalloh, itulah Rahman dan rahimnya Alloh kepada kita umat Islam. Allah menginginkan agar kita semua sehat jiwa dan raganya. Karena shaum Ramadhan ternyata bukan hanya menjanjikan sehat jasmani tetapi rohani kita juga dilatih dan diterpa agar memiliki jiwa yang kuat.
Karena syariat shaum diturunkan oleh pencipta tubuh ini, maka dijamin tidak akan memberikan dampak negatif sedikitpun, tepai malah justru akan memberikan berjuta manfaat dan kebaikan.
Memang, berpuasa dapat mempunyai pengaruh yang baik bagi sistem imun, tetapi dengan beberapa catatan. Antara lain, puasa dilakukan dengan memperhatikan pola makan seimbang ketika berbuka dan sahur, istirahat cukup, tidak stres, dan olahraga cukup.
Oleh sebab itu ayo terus gelorakan semangat berpuasa di sepuluh hari terakhir ini.