Seorang terpidana mati akan bebas manakala mendapatkan amnesti dan abolisi atau pengampunan dari raja atau presiden. Amnesti adalah pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan kepala negara kepada seseorang atau kelompok yang melanggar hukum. Amnesti sering diberikan kepada sekelompok orang. Sedangkan Abolisi adalah penghapusan atau penghentian seluruh akibat dari putusan pengadilan pidana terhadap seseorang yang telah dijatuhi pidana, atau penghapusan tuntutan pidana yang sedang berjalan, dengan mempertimbangkan kepentingan negara
Jadi bagi yang sedang berperkara, amnesti dan abolisi adalah nyawa. Betapa diperlukannya kedua jenis pengampunan tersebut dari raja.
Demikian juga bagi kita sebagai hamba Allah yang bergelimang dosa dan kesalahan dimana neraka sudah mengendap-endap akan memangsanya, maka amnesti dan abolisi (pengampunan) dari Allah menjadi sebuah keniscayaan. Tidak ada pilihan kecuali kita wajib mendapatkannya.
Di pengadilan akhirat kelak, kita semua akan menjadi terdakwa dan harus mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan kita di hadapan hakim yang paling adil yaitu Allah SWT. Di saat itulah kita memerlukan amnesti dan abolisi dari sang maha cepat hisabnya. Dan di saat genting seperti itulah kita juga memerlukan syafaat dari Rosulullah SAW.
Maka sangatlah pantas Rosul mengajarkan kita di malam-malam akhir Ramadhan ini sebuah do’a atau ungkapan permintaan amnesti dan abolisi (pengampunan) dari Alloh. Adapun bunyi do’a riwayat Imam At-Tirmidzi adalah sebagai berikut:
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي
Artinya: “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī, (Ya Alloh sesungguhnya Engkau mahapengampun dan suka mengampuni, maka ampunilah aku) – HR At-Tirmidzi.
Maka sungguh beruntung dan berbahagialah orang-orang yang Ketika Ramadhan ini berlalu, dirinya mendapatkan amnesti dan abolisi dari Alloh SWT. Dan sebaliknya sungguh merugi orang-orang yang Ketika Ramadhan ini berlalu, tapi tidak mendapatkan pengampunan dari Alloh.
Oleh sebab itu, jangan pernah lelah atau berputus asa untuk mendapatkan pengampunan dari Alloh SWT. Teruslah baca permohonan tersebut beratus kali, beribu kali bahkan berjuta kali.