Selain dikenal sebagai syahrul mubarak, syahrul tarbiyah, syahrul jihad, syahrul Quran dan syahrul magfiroh, Ramadhan juga dikenal sebagai syahrul shabri; bulan kesabaran.
Mengapa Ramadhan dinamakan syahrul shabri, jawabannya karena pada bulan ini umat Islam dilatih untuk bersabar. Menahan lapar adalah latihan sabar. Menahan dahaga adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak berhubungan suami istri di siang hari adalah latihan sabar. Menahan agar tidak marah adalah latihan sabar. Menahan untuk menjaga padangan adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak ghibah atau gosip juga latihan sabar. Menahan untuk tidak mengumpat juga adalah latihan sabar.
Di bulan Ramadhan, kita berlatih kesabaran untuk tidak melakukan yang membatalkan shaum dan juga menghilangkan pahala shaum.
Allah SWT memerintahkan kita untuk bersabar. Bahkan kita diperintah untuk menguatkan kesabaran kita.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ ٢٠٠
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu … (QS. Ali Imran : 200)
Diantara keutamaan sabar adalah:
Pertama, mendapatkan pahala tanpa batas.
اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ١٠
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)
Kalau pahala amal sholeh umumnya dibalas 10 kali lipat, Allah SWT berfirman:
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚ
Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. (Q.S Al An’am 160).
Atau di ayat lain, di Al Baqarah 261 ketika berbicara menginfakkan harta, maka pahalanya bisa digandakan sampai 700 kali lipat,
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ ٢٦١
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.
Lalu bagaimana dengan pahala shaum, maka ternyata ukurannya dibalas sendiri oleh Allah, tanpa batasan seperti pahala sabar.
Diriwayatkan oleh Bukhari, 1761 dan Muslim, 1946
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”
Jadi pahala shaum ini langsung dinilai oleh Allah SWT tanpa dibatasi pelipatgandaan pahala yang biasanya. Bukankah inti shaum adalah menahan kesabaran, dan kesabaran sudah disampaikan akan mendapatkan pahala tanpa batas.
Kedua, Orang yang sabar itu akan mendapatkan kebersamaan Allah. Artinya, seseorang yang telah sabar, ia akan diliputi dan dinaungi Allah SWT dengan rahmat-Nya, perlindungan-Nya, pertolongan-Nya, dan ridho-Nya. Allah SWT berfirman :
اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS.Al- Baqarah : 153). Atau di ayat yang lain :
وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal :66)
Kata-kata sabar di dalam Alquran sangat banyak, ada disebut sampai 90x. Artinya, persoalan kesabaran dalam hidup seorang anak manusia sangatlah penting. Kesabaran adalah kunci keberhasilan kehidupan. Kesabaran adalah jalan menuju kemenangan.
Sering kita mendengar orang-orang berkata “sudah habis kesabaranku” atau “sabar juga ada batasnya”. Ini adalah pemahaman yang keliru. Kalau sabar itu ada batasnya maka kita akan lemah dan sulit untuk tegar menerima segala permasalahan dalam hidup yang sebenarnya datang dari Allah SWT. Orang yang beranggapan bahwa sabar itu ada batasnya, akan memunculkan tidak mau menerima kenyataan/takdir Allah.
Ingatlah bahwa sabar ini bagian dari cabang keimanan, selama masih diberi kesempatan oleh Allah, kita diperintahkan untuk terus menguatkan kesabaran kita. Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Allah akan menolong, melindungi, meridhoi orang-orang yang sabar.
Allah ta’ala berfirman kepada penduduk surga,
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۗ ٢
“Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. 13 : 24).
Allah juga berfirman,
اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ ٧٥
“Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.” (QS. Al Furqaan [25] : 75).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.”
Ketiga, orang yang sabar akan selalu baik disisi Allah tatkala mampu mengkombinasikan sabar dan syukur dalam kehidupannya.
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, semua urusan baik baginya dan itu tidak ditemukan kecuali pada diri seorang mukmin. Jika mendapat kelapangan dia bersyukur dan itu baik baginya dan jika mendapat kesempitan dia bersabar dan itu baik baginya. (HR. Muslim)
1 Comment
Alhamdulillah… sangat bermanfaat