Bulan Ramadhan mengajarkan kita bukan hanya dituntut untuk menjalankan syariat shaum saja, banyak hikmah yang terkandung dalam syariat shaum ini. Diantaranya adalah mengajarkan bagaimana kita memilki sifat tawadhu.
Pengertian tawadhu
Secara bahasa tawadhu artinya rendah kebalikannya adalah tinggi. Secara istilah adalah manusia tidak merasa lebih tinggi dibadingkan dengan yang lainnya, baik itu ilmunya, keturunannya, harta, jabatan, atau yang lainnya. {Syarah Riyadu Solihin, II Hal 317}
Tawadhu adalah perintah dari Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana di dalam Al-Quran Allah Swt berfirman :
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman. Asy-Syuara (26) 215.Bisa juga dilihat di Al-Furqon (25) 63, dan Al-Maidah ayat 4
Dari ayat-ayat di atas Allah Swt mengambarkan bahwa ketawadhuan seseorang merupakan karakter seorang hamba Allah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Hal ini diperkuat oleh sabda Rsulullah Saw :
عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ ذَاتَ يَوْمٍ : وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
Dari Iyadh bin Himar Al Mujasyi’i Rasulullah Saw bersabda pada suatu hari dalam khutbah beliau: “: “Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlalu lalim pada yang lain.”. (MUSLIM – 5109)
Ramadhan mengajarkan kepada kita, bahwa semua manusia sama di hadapan Allah SWT, semua umat Islam melaksanakan shaum, semua umat Islam melaksanakan qiyamul lail, semua umat islam mengelurkan zakat fitrah. Tidak ada perbedaan strata sosial, semuanya sama dihadapan Allah Swt. Tidak ada dalam kamusnya pejabat, pemimpin ada kekhususan tidak melaksanakan shaum, semuanya harus tunduk tawadhu kepada aturan Allah Swt.
Tidak merasa diri lebih baik dari orang lain, karena yang dilihat oleh Allah adalah ketakwaan dan keimanan kita, yang terwujud salah satunya dengan ketawadhan kita dalam melaksanakan ibadah shaum
Pahala bagi orang yang tawadhu
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Saw bersabda: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” MUSLIM – 4689
Wallahu A’lam