PERSISJABAR.OR.ID – Asosiasi Guru Persatuan Islam (AGPI) diharapkan bisa menjadi jembatan dalam mencerdaskan anak bangsa sekaligus meningkatkan kesejahteraan guru di Kabupaten Bandung Barat. Harapan itu disampaikan Perwakilan Ketua Pimpinan Daerah Persis KBB, Dadang A. Fahmi, dalam Silaturahmi Akbar Guru Persatuan Islam di Aula HBS, Cimareme, Jumat, 14 Maret 2025.
Dadang menyoroti dua tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Pertama, tantangan orang tua dalam mendidik anak di era digital. Jika dulu anak-anak lebih banyak bermain di luar rumah, kini mereka lebih sering berhadapan dengan gawai.
“Kondisi ini berdampak pada meningkatnya individualisme dan mengubah pola pendidikan. Perlu pendekatan yang tepat agar anak-anak tetap mendapatkan pendidikan moral dan adab yang baik,” kata Dadang.
Tantangan kedua, kata dia, adalah semakin sulitnya menjadi guru di zaman sekarang. Profesi guru menghadapi banyak perubahan dan tuntutan, sementara kesejahteraan mereka masih menjadi pekerjaan rumah.
Di Kabupaten Bandung Barat, tercatat ada tujuh pesantren dari 16 Pimpinan Cabang (PC) Persis serta 34 Madrasah Diniyyah. Sekitar 200 guru mengajar dengan penuh keikhlasan, meski bayaran yang diterima masih jauh dari kata layak.
“Tugas pemerintah bukan sekadar memberi perhatian, tapi juga menjaga keikhlasan guru. Mereka tak mematok harga atas pengabdiannya, dan ini harus dihargai dengan kebijakan yang berpihak kepada mereka,” ujar Dadang.
Ia menegaskan, kemajuan bangsa tidak hanya bergantung pada teknologi, tapi juga bagaimana pendidikan dikembangkan.
“Didiklah anak-anakmu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda dengan engkau,” kata Dadang mengutip pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.***
Penulis: Tania Rahmawati
Editor: Siti Resa Mutoharoh