PERSISJABAR.OR.ID – Pimpinan Wilayah Persatuan Istri (PW Persistri) Jawa Barat sukses menggelar Haflah Biah Qur’aniyyah (BQ), sebuah kegiatan evaluasi capaian tahsin, tahfidz, dan tadabbur Al-Qur’an yang telah berjalan selama tiga tahun. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 15 Ramadan 1446 H atau 15 Maret 2025 ini dihadiri oleh jajaran pengurus PW Persistri, penasihat, serta para daiyah.
Biah Qur’aniyyah merupakan program unggulan PW Persistri Jawa Barat yang berfokus pada pengkajian dan tadabbur ayat-ayat Al-Qur’an secara berkelompok melalui platform daring. Program ini bersifat harakah, yakni sebuah gerakan yang ditargetkan untuk disebarluaskan hingga ke tingkat Pimpinan Daerah (PD), Pimpinan Cabang (PC), Pimpinan Ranting (PR), hingga Pimpinan Jama’ah.
Ketua PW Persistri Jawa Barat, Hj. Ai Nurjanah, menjelaskan bahwa program ini awalnya berada langsung di bawah tanggung jawab ketua, sebelum kemudian dikoordinasikan oleh Bidang Jamiyyah dan Bidang Dakwah. Saat ini, BQ telah berkembang menjadi dua tingkatan, yaitu BQ tingkat PW yang diikuti oleh seluruh pengurus PW Persistri Jawa Barat, serta BQ tingkat PD yang diikuti perwakilan Pimpinan Daerah Persistri se-Jawa Barat. Ke depan, program ini ditargetkan dapat menjangkau seluruh tasykil di berbagai tingkatan.
Dalam tiga tahun terakhir, BQ telah menyelesaikan kajian terhadap 10 surat pertama dari Juz 30. Untuk mengevaluasi pencapaian ini, diadakan program Muraja’ah yang berlangsung selama empat bulan, mulai November 2024 hingga Februari 2025. Haflah BQ menjadi puncak dari rangkaian kegiatan tersebut, yang untuk pertama kalinya digelar secara luring.
Kegiatan Haflah BQ meliputi Parade Tasmi’ dan Muraja’ah Tafhimul Qur’an. Dalam Parade Tasmi’, para peserta secara bergiliran memperdengarkan hafalan 10 surat dari Juz 30, dengan supervisi dari para murabbiyah, di antaranya Hj. Enung Nurjanah, Hj. Ella Kamilawatie, S.Pd.I, serta Hj. Ai Nurjanah, M.Ag.
Sementara itu, Muraja’ah Tafhimul Qur’an bertujuan untuk mengulang materi terjemah, tahsin, dan tafsir yang telah dipelajari selama program berlangsung. Setiap kelompok mengirimkan tiga perwakilan untuk menyampaikan pemahaman mereka di hadapan peserta lainnya.
Fokus pada Pemahaman, Bukan Sekadar Hafalan
Dalam sambutannya, Hj. Ai Nurjanah menegaskan bahwa tujuan utama Biah Qur’aniyyah bukan hanya sekadar menambah hafalan, tetapi lebih kepada pemahaman yang mendalam terhadap ayat-ayat Al-Qur’an.
“Kami lebih menitikberatkan pada pendalaman makna dan implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, meskipun dalam tiga tahun hanya menyelesaikan 10 surat, efeknya mulai terasa dalam perubahan sikap dan karakter peserta,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program ini juga berdampak pada peningkatan kedisiplinan dan konsistensi peserta dalam menerapkan kaidah tajwid dalam bacaan sehari-hari.
“Dari yang awalnya ragu menghafal, kini mulai menikmati prosesnya. Dari yang masih kurang memahami hukum tajwid, kini perlahan menjadi lebih teliti dalam membaca,” kata Ai Nurjanah.
Selain sebagai ajang evaluasi, Haflah BQ juga menjadi momentum penggalangan dana untuk pelunasan Gedung Pusat Dakwah Persistri Jawa Barat yang baru saja beralih kepemilikan ke PW Persistri Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, peserta secara spontan berdonasi, mengumpulkan dana sebesar Rp 2,1 juta.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Persistri Jawa Barat ini ditutup pada pukul 13.00 WIB dengan sesi refleksi oleh para murabbiyah. Dari hasil evaluasi, terlihat adanya peningkatan kesadaran peserta untuk lebih konsisten berinteraksi dengan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.***
Penulis: Insania Zakiyah, S.Pd