persisjabar.or.id – Salah satu perdebatan yang paling kontroversial dalam menyikapi kejadian kebakaran dahsyat di California adalah apakah fenomena tersebut merupakan adzab atau hanya peristiwa alam biasa? Bagi orang-orang sekuler dan atheis pasti mereka mengatakan bahwa ini hanya fenomena alam biasa yaitu akibat musim kemarau dan angin Santa Ana. Persis seperti tanggapan Firaun dan bangsa Yahudi ketika Allah peringatkan mereka dengan fenomena alam berupa air menjadi darah, kiriman jutaan kodok, jutaan belalang hingga lautan yang terbelah. Pesan Allah melalui fenomena alam itu tidak bisa ditangkap oleh indra mereka.
Tapi bagi kita sebagai penerus Nabi Musa as, kejadian kebakaran dahsyat di California AS sangat jelas merupakan adzab dan peringatan keras dari Alloh SWT bagi Amerika Serikat yang kebijakan pemerintahannya banyak dipengaruhi oleh Yahudi. Termasuk kebijakan mendukung negara Zionis Yahudi Israel laknatullah untuk melakukan penjajahan dan genosida kepada bangsa Palestina.
Mengapa Allah murka sampai membumihanguskan Los Angeles California Amerika Serikat? Fakta-fakta ini membuat kita tercengang.
Pertama, beberapa hari sebelum kejadian, sang firaun abad modern, Presiden AS yang baru dilantik, Donald Trump, dengan sangat arogan dan sombongnya menebar ancaman kepada warga Gaza Palestina bahwa dia akan menjadikan gaza menjadi neraka apabila sandera Israel tidak dibebaskan oleh Hamas. Ancaman ini bukan hanya sekedar omon-omon, sebab selama puluhan tahun penjajahan Israel, Amerika Serikat termasuk salah satu negara yang mendukung serta menyuplai persenjataan kepada penjajah Israel. Maka Allah pun murka. Ia luluhlantakan kota terbesar kedua yang menjadi simbol kedigdayaan kapitalisme Amerika yaitu Los Angeles dengan Hollywood sebagai lambang keangkuhannya. Jika Israel dan AS menghancunkan dan meratakan kota Gaza memerlukan waktu 15 bulan, maka Allah meratakan California hanya membutuhkan waktu dua hari saja.
Pada pagi hari tanggal 7 Januari 2025, penduduk kawasan Pacific Palisades di sebelah barat Los Angeles melihat asap mengepul dari perbukitan di seberang rumah mereka. Dalam waktu kurang dari setengah jam, luas kebakaran menyebar dari 4 hektare menjadi lebih dari 80 hektare.
Pada jam-jam berikutnya, kobaran api melalap perumahan, sejumlah bioskop, berbagai restoran, pertokoan, dan sekolah-sekolah. Pada pagi hari tanggal 9 Januari, Palisades Fire telah melalap lahan seluas 6.974,35 hektare atau 69,7 kilometer persegi atau hampir 1,5 kali luas wilayah Jakarta Pusat. Kebakaran juga terjadi di seluruh wilayah LA. Kepala ahli meteorologi AccuWeather Jonathan Porter mengatakan, ini adalah salah satu kebakaran terburuk dalam sejarah kota di California itu. Angin Santa Ana yang berhembus dengan kecepatan mencapai 90-112 km/jam turut menjadi faktor utama terjadinya kebakaran. Angin kencang ini, menyebar dengan cepat, menghanguskan 200 hektar dalam hitungan jam dan membesar hingga hampir 3.000 hektar pada malam hari.
Kawasan Hollywood Hills, yang terkenal sebagai area bersejarah dan penuh landmark ikonik hancur lebur menjadi puing-puing seperti kawasan medan perang yang dijatuhi bom atom. Ribuan rumah mewah seharga Trilyunan milik para artis dan pesohor Hollywood itu pun rata dengan tanah. Kecanggihan sistem hidran di lingkungan perumahan elit dan sistem pemadam kebakaran mulai dari pesawat, drone dan mobil pemadam kebakaran itu nampak tidak berdaya menghadapi keganasan pasukan Alloh berupa api dan angin yang membuat pasukan pemadam kebakaran yang dibangga-banggakan itu tidak bisa menyelamatkan diri dari amukan si jago merah. Akibatnya, puluhan ribu warga LA harus mengungsi ke tempat aman, mereka terpaksa harus mengalami dan merasakan seperti apa yang dialami warga Gaza Palestina yang hampir setahun berada di pengungsian dan mengalami kelaparan akibat blokade penjajah Israel dukungan AS.
Hanya beberapa rumah milik muallaf dan masjid yang selamat tidak tersentuh api. Selalu ada kemukjizatan dalam setiap peristiwa besar, seakan Allah ingin menyampaikan satu pesan kepada seluruh umat manusia, bahwa Allah tidak tidur, dan bisa murka apabila perilaku manusia sudah melampai batas (thogo), serta Ia akan membalas setiap kezaliman dan membantu orang-orang yang didzolimi.
Belum padam kebakaran di California, api juga menyebar dan membakar sebuah pabrik baterai lithium dengan kapasitas terbesar di dunia yang berlokasi di Monterey County. Kebakaran Fasilitas Penyimpanan Energi Moss Landing Vistra Power Plant itu menghancurkan sebanyak 300 megawatt energi cadangan atau setara dua persen kapasitas penyimpanan energi California. Kebakaran juga melepaskan kepulan asap toksik yang bisa mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Sebanyak 1500 warga harus dievakuasi. Belum lagi kebakaran di New York dan Texas.
Akibat kejadian ini, dua puluh empat orang telah ditemukan tewas. Sekitar 150.000 orang masih berada di bawah perintah evakuasi, sementara 87.000 lainnya menghadapi peringatan evakuasi. Lebih dari 10.000 bangunan dilaporkan rusak atau hancur. Kebakaran hutan di Los Angeles diperkirakan menyebabkan kerugian hingga ribuan triliun rupiah. Perusahaan peramal cuaca Amerika Serikat, AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi mencapai US$ 135 miliar hingga US$ 150 miliar atau setara Rp 2.200 triliun hingga Rp 2.447 triliun.
Kedua, beberapa hari sebelum kejadian, seorang host acara televisi menistakan dan menghina Tuhan dan agama dijadikan bahan candaan. Kota Los Angeles ini sudah menjadi pusat kemaksiatan mulai dari miras, narkoba, seks bebas hingga pesta kaum LGBT.
Allah mengabadikan kisah hancurnya bangsa Ad yang dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin yang ditimpakan selama tujuh malam delapan hari dalam surat Al-Haqqoh ayat 6 – 7 : “Sedangkan kaum Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus menerus; maka kamu melihat kaun Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
Dari Abu Hurairah ra berkata; bersabda Rasulullah saw : “Apabila kekuasaan dianggap keuntungan, amanat dianggap ghanimah (rampasan), membayar zakat dianggap merugikan, beiajar bukan karena agama (untuk meraih tujuan duniawi semata), suami tunduk pada istrinya, durhaka terhadap ibu, menaati kawan yang menyimpang dari kebenaran, membenci ayah, bersuara keras (menjerit jerit) di masjid, orang fasik menjadi pemimpin suatu bangsa, pemimpin diangkat dari golongan yang rendah akhlaknya, orang dihormati karena takut pada kejahatannya, para biduan dan musik (hiburan berbau maksiat) banyak digemari, minuman keras/narkoba semakin meluas, umat akhir zaman ini sewenang-wenang mengutuk generasi pertama kaum Muslimin (termasuk para sahabat Nabi saw, tabi’in dan para imam muktabar). Maka hendaklah mereka waspada karena pada saat itu akan terjadi hawa panas, gempa,longsor dan kemusnahan. Kemudian diikuti oleh tanda-tanda (kiamat) yang lain seperti untaian permata yang berjatuhan karena terputus talinya (semua tanda kiamat terjadi).”(HR. Tirmidzi).
Orang mungkin banyak yang beranggapan bahwa bencana alam merupakan sebuah hukum alam atau sunnatullah yang berlangsung apa adanya sesuai dengan takdirnya. Bahkan banyak juga yang meyakini bahwa sebuah bencana tidak ada kaitannya dengan dosa yang diperbuat oleh manusia. Itulah cara pandang kaum sekuler dan ateis yang tidak pernah mampu menangkap pesan ilahiah dalam setiap peristiwa.
Melalui hadits riwayat At-Tirmidzi di atas Rasulullah SAW sangat jelas dan gamblang menghubungkan antara bencana dengan perbuatan dosa manusia. Antara satu dengan lainnya merupakan hukum sebab akibat. Bencana muncul diakibatkan perbuatan dosa kolektif manusia. Bahkan dalam sebuah ayat disebutkan “Akhodnahum bima kasabu” (kami hancurkan mereka akibat perbuatan dosa mereka). Huruf ‘Ba’ dalam kalimat bima adalah ba lisababiyyah.
Makna Bencana menurut al-Qur’an
Al-Quran di dalam banyak ayatnya banyak mengupas tentang bencana ini. Bencana dalam al-Qur’an mempunyai makna yang beragam. Sebagaimana yang disebutkan dalam (QS. asy-Syu‘ra : 30), bahwa makna bencana sebagai musibah; (QS. al-Mulk: 2) menyatakan bahwa bencana sebagai bala’ atau ujian. Makna lain adalah fitnah (membakar), dalam al-Qur’an, kata ini diulang sebanyak 60 kali. Allah seringkali mempersamakan kata fitnah dengan bala’ (QS. al-Anbiya : 35); (QS. al-Anfal : 28); (QS. atTagabun: 15); (ali ‘Imran: 186).
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah langsor.
Sebagian orang beranggapan bahwa bencana semata-mata karena takdir dari Allah. Namun, sesungguhnya sunnatullah itu berlangsung ketika manusia lupa akan tugas-tugas kekhalifahan di atas bumi. Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (gunung meletus gempa bumu, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Factor ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan kematian. QS. ar-Rum: 41 menerangkan “telah terjadi berbagai bencana di daratan dan di lautan yang terjadi karena ulah tangan manusia”.
Semoga Mr. Donald Trump dan pemerintahannya serta seluruh bangsa Amerika diberikan hidayah melalui teguran kebakaran yang sangat dahsyat ini. Amien. (MAF)
